BEIRUT/JERUSSALEM, RADIANTVOICE.ID – Israel melancarkan serangan udara di pinggiran selatan Beirut pada Jumat yang menewaskan seorang komandan senior Hezbollah, memperburuk konflik yang sudah berlangsung lebih dari setahun antara Israel dan kelompok yang didukung Iran ini. Dua sumber keamanan di Lebanon mengonfirmasi tewasnya komandan tersebut, dan militer Israel turut mengakui serangan tersebut.
Militer Israel menyatakan bahwa komandan yang tewas bernama Ibrahim Aqil, yang menjabat sebagai pemimpin sementara pasukan elit Radwan Hezbollah. Aqil terbunuh bersama sejumlah komandan senior lain dalam unit tersebut. Menurut salah satu sumber keamanan di Lebanon, mereka tengah mengadakan pertemuan saat serangan itu terjadi.
Kementerian Kesehatan Lebanon melaporkan bahwa serangan ini menewaskan sembilan orang dan melukai 59 lainnya, berdasarkan data awal.
“Jumlah korban mungkin bertambah seiring proses evakuasi yang masih berlangsung,” ujar seorang pejabat dari Kementerian Kesehatan sebagaimana dilansir dari Reuters.
Serangan udara tersebut merupakan pukulan besar bagi Hezbollah, terutama setelah kelompok itu juga mengalami serangan tak terduga awal pekan ini, di mana alat komunikasi seperti pager dan walkie-talkie yang digunakan oleh anggotanya meledak. Serangan itu menewaskan 37 orang dan melukai ribuan lainnya. Meski dicurigai sebagai ulah Israel, pihak Israel belum mengonfirmasi atau membantah keterlibatannya.
Tim penyelamat dari pertahanan sipil Lebanon terus mencari korban di bawah reruntuhan dua bangunan yang terkena dampak langsung serangan tersebut.
“Kami menduga masih ada korban yang terjebak di bawah puing-puing,” kata seorang anggota tim penyelamat di lokasi kejadian.
Militer Israel mengakui bahwa mereka melancarkan “serangan yang ditargetkan” di Beirut, namun tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai operasi tersebut. Ini merupakan serangan kedua dalam kurang dari dua bulan di mana Israel menargetkan komandan militer terkemuka Hezbollah di Beirut.
Pada bulan Juli, serangan udara Israel juga menewaskan Fuad Shukr, komandan militer teratas Hezbollah. Kematian Aqil kini menambah daftar tokoh penting Hezbollah yang tewas dalam serangan udara Israel di wilayah Lebanon.
Aqil sendiri memiliki harga buronan sebesar 7 juta dolar AS yang ditawarkan oleh Amerika Serikat. Menurut Departemen Luar Negeri AS, Aqil terkait dengan pemboman mematikan terhadap Marinir AS di Lebanon pada tahun 1983.
Setelah serangan tersebut, sirene peringatan berbunyi di wilayah utara Israel, menandakan adanya bahaya. Media Israel melaporkan adanya serangan roket berat yang menghantam wilayah utara negara tersebut sebagai respons dari Hezbollah.
Hezbollah mengklaim bahwa mereka telah meluncurkan roket Katyusha ke arah markas intelijen utama di utara Israel, yang menurut mereka “bertanggung jawab atas pembunuhan-pembunuhan ini.” (RED).
Discussion about this post