JAKARTA, RADIANTVOICE.ID – Pemilihan Kepala Daerah Provinsi Jakarta selalu menjadi sorotan publik di tanah air. Selain karena provinsi ini merupakan Ibu Kota Indonesia sebelum dipindahkan ke IKN, Jakarta juga menjadi tempat di mana sorot kamera mengarah padanya. Tak heran bila perhelatan pilkada di provinsi ini selalu menarik perhatian publik.
Sebagaimana diketahui bersama, dalam Pilkada 2024 ini, ada tiga paslon yang bertempur untuk memperebutkan kursi Jakarta 1. Dan ketiganya telah menetapkan Ketua Tim Pemenangan masing-masing. Pasangan Pramono Anung – Rano Karno menunjuk Cak Lontong sebagai Ketua Tim Pemenangan. Sementara pasangan Ridwan Kamil – Suswono memilih Ahmad Riza Patria sebagai orang yang dianggap mampu mengorkestrasi kemenangan pasangan yang diusung oleh koalisi KIM Plus ini. Sementara pasangan Dhrama Pongrekun – Kun Wardana memiliki tiga komandan tempur yang terdiri dari Mantan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari, Mirah Sumirat (Presiden Asosiasi Serikat Pekerja Indonesia) dan Charles.
“Ketua tim ini memainkan peran vital untuk mengorganize seluruh sumber daya pemenangan kandidat,”demikian kata Yusak Farchan, Direktur Eksekutif Citra Institute kepada Radiant Voice di Jakarta pada Selasa (17/9/24)
Pilkada Jakarta 2024 menjadi ajang adu strategi dan pengaruh, tidak hanya bagi para calon gubernur dan wakil gubernur, tetapi juga bagi mereka yang berada di balik layar, para komandan tempurnya alias Ketua Tim Pemenangan. Setiap pasangan calon didukung oleh tim pemenangan yang dipimpin oleh figur-figur dengan peran krusial.
Kali ini, Radiant Voice akan mengulas tiga tokoh utama yang memimpin tim pemenangan di Pilkada Jakarta, di mana masing-masing membawa gaya kepemimpinan dan strategi yang berbeda dalam merebut hati warga Jakarta.
Lies Hartono alias Cak Lontong – Ketua Tim Pemenangan Pramono Anung-Rano Karno
Waktu itu Kamis (5/9), di Museum Bang Yos di Kawasan Jatisampurna, Bekasi, Jawa Barat, nama lulusan Institut Teknologi Surabaya (ITS) ini diumumkan sebagai Ketua Tim Pemenangan Pasangan Pramono Anung – Rano Karno. Dipilihnya artis komedian ini sebagai Ketua Tim karena Pramono Anung menginginkan timnya menjadi tim yang gembira tetapi serius.
“Karena kami ingin menyampaikan bahwa tim ini adalah tim bergembira ria tapi serius,”kata Pram.
Menurut Direktur Eksekutif Citra Institute, Yusak Farchan, strategi Pram-Rano memasang Cak Lontong tampaknya tidak lepas dari upaya PDIP menggaet public figure sebagai vote getter.
“Sesuai dengan konsep politik riang gembira, Pram-Rano tampak ingin menghadirkan pilkada sebagai proses politik yang harus dihadapi dengan kegembiraan,”kata Yusak.
Lies Hartono sendiri, atau yang lebih dikenal sebagai Cak Lontong, merupakan sosok yang tidak asing bagi masyarakat Indonesia, khususnya di bidang hiburan. Sebagai komedian, Cak Lontong dikenal dengan gaya humornya yang cerdas dan penuh sindiran, menjadikan dirinya figur publik yang disukai di berbagai kalangan. Namun, keterlibatannya sebagai Ketua Tim Pemenangan pasangan Pramono Anung dan Rano Karno dalam Pilkada Jakarta 2024 merupakan langkah baru dalam kariernya. Pemilih mungkin awalnya terkejut dengan pilihannya untuk terjun ke ranah politik praktis.
Keberadaan Cak Lontong dalam dunia kampanye ini tidak dapat dipandang sebelah mata. Popularitasnya sebagai pelawak yang dicintai publik memberinya keuntungan dalam hal komunikasi dengan masyarakat. Cak Lontong memiliki kemampuan untuk menyampaikan pesan-pesan politik dengan cara yang ringan dan menghibur, namun tetap mengandung substansi. Ini bisa menjadi senjata ampuh untuk meraih simpati dan dukungan dari kelompok pemilih yang lebih muda dan kelas menengah perkotaan.
Sebagai Ketua Tim Pemenangan, tantangan besar bagi Cak Lontong adalah menjembatani gap antara dunia hiburan dan politik, dua dunia yang memiliki dinamika dan tuntutan yang berbeda. Meskipun dia sangat lihai dalam menyampaikan pesan dengan cara humoris, tetap diperlukan strategi komunikasi yang lebih terukur dan penuh perhitungan dalam kontestasi politik. Humor saja tidak cukup untuk mempengaruhi pemilih, terutama yang membutuhkan pemahaman lebih dalam terkait program dan visi-misi pasangan calon.
Salah satu kekuatan Cak Lontong dalam tim ini adalah kemampuannya menjalin kedekatan dengan masyarakat. Gaya komunikasinya yang ringan dan kerap kali diselingi humor membuat masyarakat merasa lebih terhubung. Ini bisa menjadi kelebihan besar dalam kampanye lapangan, di mana kehadiran seorang pemimpin yang ramah dan dapat diterima oleh semua kalangan akan sangat membantu dalam memperkuat dukungan. Pendekatan ini tentunya akan membantu memperluas jaringan basis pendukung Pramono Anung dan Rano Karno.
Namun, menjadi seorang komedian dengan rekam jejak yang minim dalam politik tentu membawa tantangan tersendiri. Kredibilitas politik Cak Lontong bisa dipertanyakan, terutama oleh lawan politik yang mungkin meremehkan kemampuannya dalam mengatur strategi pemenangan. Ini memaksanya untuk cepat beradaptasi dengan permainan politik yang lebih keras dan serius, di mana kesalahan dalam strategi bisa merugikan kampanye pasangan calon yang didukungnya.
“Cak Lontong memang populer tapi portfolio nya dalam medan-medan pertempuran elektoral masih kurang bahkan jauh di bawah Riza. Portfolio Cak Lontong kurang greget sebagai ketua tim,”kata Yusak saat dihubungi Radiant Voice.
Meskipun begitu, latar belakang non-politik ini juga bisa menjadi nilai tambah. Cak Lontong datang dengan perspektif baru yang mungkin lebih segar dan berbeda dari para politisi tradisional. Keberadaannya bisa menciptakan suasana kampanye yang lebih kreatif, inovatif, dan jauh dari kebiasaan konvensional yang sering kali terasa kaku dan monoton. Cara ini dapat menarik perhatian publik yang sudah jenuh dengan kampanye politik yang itu-itu saja.
Selain itu, Cak Lontong juga dikenal sebagai sosok yang cerdas. Ini terlihat dari materi komedinya yang selalu sarat dengan sindiran sosial dan politik. Pemikirannya yang tajam bisa diterjemahkan menjadi strategi kampanye yang kreatif dan efektif. Dengan dukungan tim ahli, dia dapat mengembangkan taktik yang tidak hanya menghibur, tetapi juga tepat sasaran dalam menyampaikan pesan politik pasangan calon.
Faktor lain yang penting adalah penggunaan media sosial. Sebagai tokoh publik yang aktif di media sosial, Cak Lontong bisa memanfaatkan platform ini untuk menjangkau audiens yang lebih luas. Media sosial dapat menjadi alat yang kuat untuk menyebarkan pesan kampanye dengan cara yang cepat dan langsung kepada pemilih. Terutama untuk menarik pemilih milenial yang lebih akrab dengan teknologi, peran Cak Lontong dalam mengemas kampanye digital akan sangat menentukan.
Pada akhirnya, keberhasilan Cak Lontong sebagai Ketua Tim Pemenangan pasangan Pramono Anung-Rano Karno akan sangat bergantung pada kemampuannya untuk menggabungkan keahlian komunikasi dengan strategi politik yang solid. Meskipun terjun dari dunia hiburan, potensi besar ada di tangannya untuk menjadikan kampanye ini lebih berwarna dan efektif dalam menarik suara pemilih Jakarta.
Ahmad Riza Patria – Ketua Tim Pemenangan RK-Suswono
Pasangan RK-Suswono yang diusung oleh koalisi KIM Plus menunjuk Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, sebagai Ketua Tim Pemenangan. Ahmad Riza Patria adalah figur politik yang memiliki rekam jejak panjang di pemerintahan dan partai politik. Sebagai mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta, dia telah menempuh jalan yang panjang dalam memahami dinamika politik ibu kota. Keterlibatannya sebagai Ketua Tim Pemenangan pasangan RK-Suswono memberikan bobot tersendiri bagi kampanye ini. Dengan latar belakang politik yang kuat, Riza Patria dipandang sebagai tokoh yang tepat untuk memimpin pemenangan.
Menurut Direktur Eksekutif Citra Institute, Yusak Farchan, penunjukan Riza Patria sebagai ketua tim pemenangan RK-Suswono adalah langkah yang tepat. Riza juga bisa diterima di berbagai kelompok dan golongan.
“Riza Patria itu politisi matang dan berproses. Riza sudah banyak makan asam garam di berbagai medan-medan pertempuran elektoral seperti pilkada, pileg, dan pilpres,”kata Yusak kepada Radiant Voice.
Dalam politik Jakarta, Ahmad Riza Patria memiliki pemahaman mendalam mengenai masalah-masalah yang dihadapi kota ini. Pengalamannya sebagai Wakil Gubernur memungkinkan dia untuk memahami dari dekat persoalan terkait tata kelola kota, transportasi, infrastruktur, dan pelayanan publik. Hal ini menjadi modal besar dalam menyusun strategi kampanye yang relevan dan efektif untuk memikat pemilih.
Saat dihubungi Radiant Voice, Riza Patria sedikit membongkar strategi yang akan dilakukan timnya untuk merebut hati dan suara pemilih Jakarta.
“Pendekatan dialog langsung dengan masyarakat akan menjadi langkah pertama dalam kampanye kami di Pilkada Jakarta,”kata Ariza di Jakarta pada Jum’at (13/9) malam.
Keberadaan Riza Patria di tim RK-Suswono juga memberikan keuntungan jaringan politik yang luas. Sebagai mantan pejabat tinggi, dia memiliki akses ke berbagai kelompok politik dan tokoh penting di Jakarta. Jaringan ini akan sangat penting dalam membangun koalisi yang solid serta menarik dukungan dari berbagai partai dan elemen masyarakat. Kemampuannya dalam menjalin hubungan dengan berbagai pihak juga membuatnya unggul dalam memobilisasi dukungan politik.
Tak heran bila kemudian Riza Patria mengatakan bahwa pasangan RK-Suswono akan melibatkan masyarakat dalam setiap program pembangunan di Jakarta. Ia menjelaskan bahwa keterlibatan masyarakat adalah kunci dalam program pemberdayaan yang akan dijalankan oleh pasangan calon RK-Suswono pada Pilkada mendatang.
“Semua elemen masyarakat akan diajak berpartisipasi aktif. Kami ingin mereka merasa memiliki dalam setiap pembangunan yang kami lakukan,”demikian dikatakan Ariza Patria melalui sambungan telepon pada Radiant Voice, Jum’at (13/9).
Strategi kampanye yang dijalankan oleh Riza Patria kemungkinan akan fokus pada isu-isu krusial yang sudah dia kenal dengan baik selama menjabat. Misalnya, penanganan masalah banjir, kemacetan, dan kualitas hidup di Jakarta. Sebagai mantan pejabat daerah, dia bisa menawarkan solusi konkret berdasarkan pengalaman langsung di lapangan. Dengan demikian, RK-Suswono dapat mengemas visi mereka dengan narasi yang lebih praktis dan aplikatif.
Riza Patria juga dikenal sebagai sosok yang tegas namun tetap terbuka dalam berdialog. Gaya komunikasinya yang lebih diplomatis dibandingkan dengan tokoh politik lain membuatnya mampu membangun jembatan komunikasi yang baik dengan berbagai kelompok masyarakat. Ini sangat penting dalam kontestasi politik di Jakarta, di mana dukungan dari berbagai kelompok sosial dan etnis menjadi kunci keberhasilan.
“Kemampuan Riza Patria dalam bernegoisasi, meyakinkan orang dan menggerakkan sumber daya organisasi pemenangan saya kira bisa diandalkan,”kata Yusak kepada Radiant Voice.

Namun, tantangan yang dihadapi oleh Riza Patria adalah citra pasangan RK-Suswono yang mungkin dianggap kurang populer dibandingkan lawan-lawan politiknya. Dibandingkan dengan Pramono Anung-Rano Karno yang membawa pesona selebritas, pasangan RK-Suswono mungkin perlu lebih berfokus pada substansi kebijakan untuk menonjolkan keunggulan mereka. Dalam hal ini, Riza Patria akan memainkan peran penting dalam menonjolkan kualitas teknokratik pasangan calon yang didukungnya.
Keberhasilan Riza Patria dalam menarik dukungan dari basis pemilih tradisional partai juga menjadi aspek yang penting. Meskipun Suswono memiliki basis dukungan kuat dari kalangan Islam konservatif, tantangan tetap ada dalam menarik pemilih moderat dan kalangan non-muslim di Jakarta. Strategi inklusif dan pengelolaan komunikasi publik yang cerdas dari Riza Patria akan sangat menentukan dalam menjaga keseimbangan ini.
Dalam konteks kampanye modern, Riza Patria juga harus memanfaatkan media digital untuk meningkatkan elektabilitas RK-Suswono. Keterlibatan aktif di media sosial serta kampanye daring yang terstruktur dapat membantu menarik perhatian generasi muda Jakarta, yang semakin berperan dalam menentukan hasil Pilkada. Penggunaan data dan analisis pemilih untuk mengarahkan kampanye digital akan menjadi bagian penting dari strategi keseluruhan.
Ahmad Riza Patria membawa kombinasi pengalaman politik, jaringan luas, dan pemahaman yang mendalam tentang Jakarta. Ini membuatnya sosok penting dalam mengarahkan kampanye RK-Suswono menuju kemenangan. Namun, tantangan besar tetap ada dalam memasarkan pasangan ini ke pemilih yang lebih luas dan heterogen.
Siti Fadilah Supari – Mantan Menteri Kesehatan
Pasangan dari jalur independen, Dharma Pongrekun dan Kun Wardana menunjuk Mantan Menkes Siti Fadilah Supari sebagai ketua timnya. Mantan Menteri Kesehatan era Presiden SBY ini dikenal lua, memiliki rekam jejak luar biasa dalam pemerintahan. Namanya sering dikaitkan dengan kebijakan-kebijakan reformis di bidang kesehatan, terutama terkait kemandirian Indonesia dalam penanganan pandemi. Dalam konteks Pilkada Jakarta 2024, perannya mungkin tidak seformal sebagai Ketua Tim Pemenangan, tetapi ia memiliki pengaruh yang tidak bisa diremehkan.
“Dharma-Kun memasang Siti Fadilah saya kira bukan tanpa pertimbangan. Pasangan ini ingin masuk ke wilayah pertarungan gagasan di tengah pasar pemilih Jakarta yang kritis dan rasional,”kata Yusak kepada Radiant Voice.
Sebagai tokoh yang disegani di bidang kesehatan, keterlibatan Siti Fadilah dalam pemenangan salah satu calon dapat memperkuat isu-isu pelayanan kesehatan sebagai tema utama kampanye. Di tengah kekhawatiran publik terhadap potensi krisis kesehatan dan dampak lanjutan dari pandemi COVID-19, pengalaman Siti Fadilah dalam merumuskan kebijakan kesehatan publik bisa menjadi nilai tambah yang sangat signifikan.
Salah satu kontribusi terbesarnya adalah pemahaman yang mendalam tentang sistem kesehatan. Ketika menjadi Menteri Kesehatan, dia mendorong Indonesia untuk tidak bergantung pada WHO dalam penanganan pandemi flu burung. Keberanian dan pendekatan mandiri ini membuatnya menjadi salah satu tokoh penting dalam sejarah kebijakan kesehatan di Indonesia. Sebagai bagian dari tim kampanye, Siti Fadilah dapat membantu menyusun narasi tentang pentingnya kemandirian Jakarta dalam menangani isu kesehatan.
Meskipun Siti Fadilah bukan figur politik partisan, kedekatannya dengan isu-isu kesehatan masyarakat dapat menjadi senjata politik yang ampuh. Salah satu tantangan besar Jakarta sebagai kota besar adalah akses terhadap layanan kesehatan yang merata dan berkualitas. Dalam konteks ini, pengalaman Siti Fadilah dapat digunakan untuk menawarkan solusi nyata yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat Jakarta, terutama dalam mengatasi disparitas layanan kesehatan antara pusat kota dan pinggiran.
Pengaruh Siti Fadilah dalam kampanye juga dapat diperkuat melalui keterlibatannya dalam debat kebijakan publik. Dia memiliki reputasi sebagai pembicara yang lugas dan berwibawa. Ketika isu-isu kesehatan menjadi salah satu topik utama kampanye, perannya dalam menjelaskan visi calon yang didukungnya bisa menjadi faktor kunci dalam memengaruhi pemilih. Kredibilitasnya yang tinggi di bidang ini sulit ditandingi oleh tokoh-tokoh lain.
Namun, Siti Fadilah juga menghadapi tantangan dalam dunia politik yang semakin kompleks. Mengingat posisinya sebagai mantan menteri yang non-politik, kemampuannya dalam menarik dukungan dari segmen-segmen pemilih di luar bidang kesehatan mungkin akan terbatas. Oleh karena itu, peran yang dia mainkan dalam kampanye kemungkinan akan lebih terfokus pada isu-isu yang relevan dengan latar belakangnya.
“Kalau bicara ketokohan,tentu Siti Fadilah banyak dikenal masyarakat karena mantan Menkes. Tapi jam terbangnya dalam medan-medan pertarungan elektoral masih lemah,”ujar Yusak pada Radiant Voice.
Keberhasilan Siti Fadilah dalam mendukung calon yang didukungnya juga akan sangat bergantung pada bagaimana isu kesehatan diposisikan dalam kampanye. Jika topik ini berhasil diangkat sebagai isu utama dalam Pilkada Jakarta 2024, maka kontribusi Siti Fadilah bisa menjadi sangat signifikan. Namun, jika fokus kampanye bergeser ke isu-isu lain seperti ekonomi atau infrastruktur, perannya mungkin akan lebih terbatas.
Siti Fadilah juga dapat memainkan peran penting dalam menarik pemilih dari kalangan profesional dan intelektual yang peduli pada kebijakan kesehatan. Basis dukungan ini sangat penting dalam menentukan hasil Pilkada di Jakarta, terutama di kalangan kelas menengah yang semakin kritis terhadap kebijakan publik. Kemampuan Siti Fadilah dalam menawarkan solusi konkret terkait masalah kesehatan bisa menarik simpati dari segmen ini.
Sebagai penutup, keterlibatan Siti Fadilah Supari dalam Pilkada Jakarta 2024 memberikan dinamika yang menarik. Meski bukan tokoh politik konvensional, keahliannya di bidang kesehatan publik bisa menjadi elemen penting dalam kampanye, terutama jika isu kesehatan menjadi salah satu prioritas utama bagi para pemilih di Jakarta (RED).
Discussion about this post