JAKARTA, RADIANTVOICE.ID – Israel tengah menghadapi ancaman baru setelah kelompok Houthi meluncurkan serangan peluru kendali hipersonik dari Yaman yang mencapai wilayah Israel pada hari Minggu (!5/9/24). Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menjanjikan balasan berat terhadap kelompok tersebut.
Netanyahu mengungkapkan dalam pertemuan mingguan pemerintah bahwa, Houthi telah meluncurkan peluru kendali dari Yaman ke wilayah kami pagi ini.
“Kami tidak akan membiarkan mereka lolos begitu saja,”tegas Netanyahu sebagaimana dilansir dari The Jerusalem Post
Perdana Menteri Israel juga memberikan peringatan kepada kelompok Houthi dengan merujuk pada serangan balasan Israel terhadap pelabuhan Hodeidah di bulan Juli.
“Mereka yang ingin mencoba menyerang kami diingatkan untuk melihat kembali insiden di Hodeidah,” ujarnya.
Peluru kendali hipersonik yang diluncurkan oleh Houthi dilaporkan menempuh jarak 2.040 km hanya dalam waktu 11,5 menit sebelum jatuh di area terbuka di Israel. Meskipun tidak ada korban jiwa, asap terlihat dari lokasi serangan yang menunjukkan dampak dari peluru kendali tersebut.
Houthi, yang dikenal sebagai kelompok proksi Iran, telah beberapa kali melancarkan serangan terhadap Israel dengan peluru kendali sebagai bentuk solidaritas dengan Palestina sejak perang Gaza dimulai setelah serangan Hamas pada 7 Oktober. Houthi sebelumnya hanya berhasil melancarkan serangan yang tidak menembus wilayah padat penduduk.
Selain peluru kendali, Houthi juga telah menggunakan drone dalam serangan mereka. Serangan pertama kali yang mengenai Tel Aviv pada bulan Juli mengakibatkan satu orang tewas dan empat orang terluka. Insiden ini memicu serangan udara Israel ke target-target militer Houthi, menewaskan enam orang dan melukai 80 orang.
Dengan meningkatnya ketegangan, Netanyahu menegaskan komitmen Israel untuk menghadapi setiap ancaman dengan respons yang tegas dan berat, menandakan bahwa situasi ini akan tetap menjadi prioritas utama dalam kebijakan pertahanan Israel (RED).
Discussion about this post